TitikRuang LogoTitikRuang
Artikel Pembelajaran
Pinjol & Judol

Sumber gambar: Ilustrasi oleh Aveny Raisa Maarif

Pinjol & Judol: Dua Masalah Digital yang Bisa Jadi “Duo Maut” Penghancur Kehidupan Kita

14 Agustus 2025

Pernah nggak sih, lagi buka ponsel, tiba-tiba muncul notifikasi pinjaman online (pinjol) yang katanya “cair dalam 5 menit”, terus di lain waktu kamu lihat iklan judi online (judol) yang mengiming-imingi “modal kecil, cuan besar”? Sekilas sih nggak ada hubungannya. Tapi di lapangan, pinjol dan judol sering saling terkait, bahkan bikin korban terjebak lingkaran utang dan kerugian finansial.

Di artikel ini, kita bakal kupas kenapa keduanya bisa jadi “pasangan berbahaya” di era digital, dan kenapa literasi finansial itu penting banget buat nagelawan mereka.

Pinjol: Manis di Depan, Perih di Belakang

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, per Februari 2025, menurut data OJK, total outstanding pinjaman di Indonesia tembus Rp 80,07 triliun dengan tingkat kredit macet (TWP90) sebesar 2,78%. Ditambah lagi, dominasi peminjam berada di rentang usia 19-34 tahun.

Masalahnya, nggak semua pinjol itu legal. Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) telah menghentikan 13.228 entitas keuangan ilegal sejak 2017 hingga 31 Mei 2025. Pinjol ilegal ini sering memberikan bunga mencekik, ancaman ke peminjam, sampai menyebar data pribadi.

Judol: Janji Jackpot, tapi Berujung Bokek

Sementara itu, judi online makin gencar merambah media sosial dan platform streaming. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, sepanjang Juli 2023-Mei 2024, sudah ada 1,9 juta situs dan konten judi online yang diblokir.

Judi online bukan cuma bikin orang kehilangan uang, tapi juga memicu masalah psikologis, gangguan keluarga, kesehatan mental terganggu, bahkan kriminalitas.

Kenapa Pinjol & Judol jadi Dua Hal yang Terhubung?

Banyak korban judol akhirnya terjerat pinjol karena mereka butuh modal cepat buat “balik modal” setelah kalah main. Fenomena ini justru jadi kayak nambah bensin ke api, karena utang makin numpuk, dan peluang menang tetap kecil (karena sistem judi memang dirancang untuk bikin pemain kalah). Di sisi lain, pinjol ilegal nggak peduli uangnya dipakai buat apa, selama si peminjam bisa bayar bunga yang tinggi.

Lingkaran Setan yang Harus Diputus

Kalau sudah terjebak, sulit banget buat keluar. Dari pengalaman beberapa lembaga pendamping korban, siklusnya sering begini:

  1. Kalah judi lalu minjem ke pinjol.
  2. Bayar bunga pinjol pakai pinjaman dari pinjol lain.
  3. Tekanan mental dan ekonomi makin parah.
  4. Hubungan sosial terganggu, bahkan kehilangan pekerjaan.

Cara Lindungi Diri dari Duo Maut Ini

Untuk menghindari bahaya pinjol dan judol, kamu tentunya bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk membentengi diri dari bahayanya!

  • Cek legalitas pinjol di situs resmi OJK
  • Blokir situs/iklan judi online di perangkatmu
  • Kalau sudah terlanjur, banyak layanan pendampingan gratis dari pemerintah, Lembaga Sosial dan juga Kawan-kawan lain di komunitas
  • Tingkatkan literasi keuangan, jangan gampang tergiur janji manis iklan.

Pinjol dan judol itu ibarat dua sisi mata uang yang sama: sama-sama bikin dompet bocor dan mental terguncang. Bahayanya, keduanya bisa dicegah kalau kita punya bekal literasi digital dan finansial yang kuat. Ingat, nggak ada uang instan yang benar-benar gratis. Kalau ada yang janji manis, besar kemungkinan ada “jebakan Batman” nya di belakang.

Referensi

  • CNN Indonesia. (2025, June 11). Pengguna Pinjol Didominasi Usia 19 - 34 Tahun. CNN Indonesia. Retrieved August 11, 2025, from cnnindonesia.com
  • Oswald, I. G. (2025, June 20). Generasi Digital, Utangnya Brutal: 90% Kredit Macet Datang dari Anak Muda. Retrieved August 11, 2025, from fintech.id
  • Puspita, M. D. (2025, June 21). Daftar Pinjol Resmi OJK per Juni 2025. tempo.co. Retrieved August 11, 2025, from tempo.co
  • Yanwardhana, E. (2024, May 25). Lapor Pak Jokowi, Kominfo Sudah Blokir 1,9 Juta Konten Judi Online. CNBC Indonesia. Retrieved August 11, 2025, from cnbcindonesia.com
TITIK RUANG